TrendNews – Ahmad Muhajir, yang akrab disapa Ajir, dikenal sebagai gitaris dari band Coffternoon dan Syndrama.
Kini, Ajir memperluas kiprahnya di dunia musik sebagai produser untuk beberapa band lokal dan penyanyi solo di studio rekaman miliknya yang dinamai “Roemah Ajir.”
Studio yang berlokasi di kawasan tempat tinggal Ajir ini telah berdiri sekitar lima tahun.
Ajir memulai Roemah Ajir dengan menyicil peralatan studio yang ia manfaatkan melalui teknologi modern.
“Ndak pernah ingat persis sih, tapi make name ‘Roemah Ajir’ sih baru lima tahunan lah mungkin, kira-kira tahun 2019-an gitu,” ungkapnya ke Trendnews.
Di tengah kesibukannya sebagai produser, Ajir juga sedang menggarap album untuk band Syndrama.
Ajir menyatakan bahwa produksi album ini adalah salah satu langkah penting dalam memperkuat eksistensi Syndrama di industri musik.
Minat Ajir terhadap musik sudah dimulai sejak duduk di bangku kelas 4 SD, dengan gitar sebagai instrumen pertamanya.
Kecintaannya terhadap musik terus tumbuh hingga ia lulus SMA dan masuk kekomunitas di Taman Budaya, tempat ia mendalami seni secara keseluruhan, mulai dari musik, tari, hingga teater.
Keinginannya untuk terus memperkaya ilmu musik membawanya melanjutkan studi di jurusan musik, hingga berhasil meraih gelar sarjana pendidikan musik.
Tidak hanya gitar, Ajir juga menguasai instrumen biola.
Bakat dan keahliannya dalam memainkan biola mengantarkannya bergabung dalam Daun Selasih Orchestra sebagai concert master, posisi yang hanya diberikan kepada musisi andal yang mampu memimpin permainan orkestra.
Ke depannya, Ajir berharap dapat terus berkarya dan menyelesaikan album Syndrama, sekaligus mengembangkan Roemah Ajir sebagai wadah bagi para musisi lokal untuk berkarya.
“Harapannya semoga bisa terus main musik dan Roemah Ajir bisa jadi tempat berkembangnya musisi lokal yang penuh bakat,” pungkasnya.