TrendNews – Rio Pratama, Ketua Perkumpulan Pemuda Satu Dalam Perbedaan (SADAP), memimpin gerakan untuk memperkuat toleransi dan keberagaman di Kalimantan Barat.
SADAP, yang berdiri sejak 2017, berfokus pada isu-isu penting seperti pendidikan, hak asasi manusia, kebebasan beragama, dan kebebasan berekspresi.
Rio, yang terpilih sebagai ketua periode 2023-2026, terus memperjuangkan kampanye tersebut, terutama di kalangan anak muda usia 15-35 tahun.
Menurut Rio, sejarah panjang konflik suku dan etnis di Kalbar, yang kini mengarah pada isu agama, menjadi tantangan yang masih membekas hingga kini.
“Pasca konflik, minimnya resolusi membuat stigma dan prasangka antar identitas masih kuat,” jelas ke Trendnews.
SADAP berusaha menjadi jembatan bagi para pemuda lintas identitas di Kalbar melalui program edukasi dan kegiatan luring seperti diskusi, kunjungan rumah ibadah, serta Camp Temu Pemuda Lintas Iman yang kini memasuki penyelenggaraan keenam.
“Kami menemui banyak anak muda yang masih mewarisi konflik lama dari orang tuanya, meski mereka tidak mengalami langsung, tetapi dendam itu tetap ada,” ungkap Rio.
Namun, lewat kegiatan lintas identitas, banyak pemuda yang berhasil mematahkan stigma dan menjalin persahabatan.
Selain menggerakkan SADAP, Rio juga berprofesi sebagai guru sejarah di SMA Negeri 1 Pontianak.
Ia mengintegrasikan kampanye toleransi dan keberagaman ke dalam pengajaran sejarah, sejalan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) yang sedang berjalan, termasuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pencegahan tiga dosa besar dalam pendidikan.
Rio menutup dengan optimisme bahwa anak-anak muda Kalbar bisa menjadi garda terdepan dalam menyatukan perbedaan.
“Lewat kolaborasi dan dialog terbuka, kami yakin bisa menciptakan masa depan yang lebih harmonis,” tegasnya.