Perjalanan Bernardus Yofan Tryfandri: Dari Desa Sekubang ke Istana Negara Bersama Gita Bahana Nusantara

TrendNews – Kebanggaan dan kegembiraan meliputi Bernardus Yofan Tryfandri, seorang musisi muda asal Sintang, setelah berhasil lolos seleksi untuk bergabung dalam Gita Bahana Nusantara (GBN) 2024.

GBN ditunjuk oleh Istana Negara, menjadi bagian penting dalam pergelaran 17 Agustus tahun ini.

Yofan, merupakan pemain alat musik tradisional Sape, mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka akan terpilih dalam ajang bergengsi ini.

“Awalnya saya tahu ada audisi GBN dari teman yang juga ikut audisi. Karena penasaran dan kebetulan gratis, saya coba saja ikutan,” ujarnya saat diwawancarai oleh Trendnews, Minggu (25/8).

Proses seleksi GBN ini berlangsung dalam dua tahap, yaitu tahap online dengan mengirimkan video, dan tahap langsung di mana peserta memainkan alat musik di depan juri.

“Dari seleksi pertama sampai pengumuman itu memakan waktu sekitar tiga bulan,” jelas Yofan.

Di antara lima pemain Sape yang mengikuti seleksi, Yofan menjadi salah satu dari dua orang yang terpilih.

Setelah dinyatakan lolos, Yofan mengikuti sesi latihan online melalui Zoom pada tanggal 22-28 Juli.

Pemusatan latihan offline kemudian berlangsung di Wisma Kinasih, Depok, mulai 2 hingga 16 Agustus.

Selama proses ini, para peserta mendapatkan bimbingan dari tujuh pelatih, dengan dukungan dari musisi terkemuka seperti Purwacaraka yang bertindak sebagai arranger.

Selain itu, musisi tamu seperti Albert Fakdawer, Shanna Shannon, Vidi Aldiano, Novia Bachmid, Mawar De Jongh, Olivia Pardede, Hivi, dan Maliq juga turut memeriahkan penampilan GBN di Istana Negara.

Meski sempat merasa grogi, Yofan tampil dengan percaya diri di Istana Negara, di hadapan para petinggi negara dan musisi kenamaan.

Pengalaman ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi Yofan, yang mengenal Sape sejak SD melalui video YouTube.

Baca Juga  Atlet Balap Sepeda Asal Kalbar Siap Tempur di Olimpiade Paris 2024

Sejak dibelikan alat musik oleh orang tuanya saat SMP, ia belajar memainkan Sape secara otodidak, meski sempat berhenti saat SMA.

Kini, sebagai mahasiswa jurusan Etnomusikologi di ISI Yogyakarta, Yofan semakin memperdalam kecintaannya terhadap musik tradisional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *