TrendNews – Selly Andria sering disapa Selly mulai karir MC sejak Tahun 2018.
Awalnya ia mulai menggeluti dunia MC saat H-3 sepupunya menikah, MC yang telah disewa sepupunya tersebut membatalkan kerjasamanya karena sesuatu dan lain hal.
Karena waktu yang sudah mepet, terucaplah lah nama Selly dari ibunya.
“Dahlah Kak Kak, bagus kau jak yang ngeMCnye daripade susah-susah,” ujar Selly, menirukan ucapan ibunya ke Trendnews, Sabtu (3/8).
Selly tidak menolak saat itu, selama kurang lebih tiga hari ia mempersiapkan diri sebaik mungkin, walaupun tampil perdana menurutnya akan banyak kekurangan, tapi ia meyakinkan dirinya saat itu.
Seiring berjalannya Waktu, setelah kejadian itu orang-orang mulai mengetahuinya bisa ngemsi di pernikahan.
Karena penyebaran dari mulut ke mulut juga cepat, sering sekali orang di luar Purun Besar memakai jasanya untuk pernikahan.
Dari situ, ia mulai mencari kesempatan untuk mengasah kemampuannya agar bisa masuk ke Wedding Pontianak secara perlahan.
Selly bergabung dengan beberapa komunitas publik speaking, mengikuti pelatihan, dan mulai mengambil pekerjaan sebagai MC di acara-acara lamaran dan pernikahan, terkadang juga ngemsi dadakan di event event sekolah.
Sempat istrahat dari kegiatannnya karena hamil hingga mengasuh anaknya yang asih kecil.
Tahun 2022 Selly kembali ngemsi dan memutuskan untuk banyak mengambil job di kota Pontianak, karena ia melihat banyaknya peluang yang dimilikinya.
“Mulai dari sini saya juga mulai membranding Instagram dengan Postingan tentang ngemsi, berbagi Story dan kegiatan ngemsi menjadikan saya untuk terus berkembang dan semakin professional,” tambahnya.
Selly yang juga seorang guru di Pinyuh ini, merasakan dua tahun terakhir ngemsi dirinya mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Ia bertemu dengan berbagai macam vendor professional, ia sempat bergumam dalam hati ternyata seperti ini caranya ketika menjadi seorang MC yang benar-benar membranding diri dengan professional.
Menurutnya semua pernikahan maupun event yang ia kerjakan memiliki kesannya masing-masing, selalu memiliki esensinya sendiri dan memberikan pembelajaran dan pengalaman yang berbeda, tapi kalau ditanya yang paling berkesan adalah saat pertama kalinya ia memegang microphone, saat pertama kali berbicara di depan orang banyak, dan saat ia dipercayai oleh orang-orang terdekat bahwa ia bisa dan mampu.
“Itu adalah wedding pertama saya,” kenangnya.
Pernah ditawari untuk menjadi MC di film Dokumenter, saat itu Selly tidak memikirkan bayarannya, yang terbersit pertama kali adalah ia akan mendapatkan hal baru yang luar biasa, tapi karena ia juga seorang guru dan tidak dapat meninggalkan kelas di saat jam pelajaran, akhirnya ia melepaskan kesempatan berharga tersebut.
“Menjadi seorang guru dan MC memang pilihan yang saya, terkadang ada hal yang harus diutamakan dan dikorbankan tetapi tidak menjadikan saya setengah hati menjalaninya, tetap totalitas dan bertanggung jawab di pekerjaan saya,” sambungnya.
Terkadang menjadi seorang MC akan banyak menemui permasalahan di lapangan, dari ketidakpastian, perubahan mendadak, menghadapi situasi tidak terduga, penyesuaian adat dan budaya, situasi tersebut dirasakan Selly dan ia dapat atasi setelah menjalaninya terbiasa.
Seiring berjalannya waktu, tantangan terberat dirinya adalah menghadapi audiens atau client yang berbeda-beda.
“Karena kita akan menemukan orang baru secara terus menerus dengan berbagai karakter dan sifat yang tentunya berbeda dari klien-klien kita sebelumnya, jadi memang harus pandai-pandai membawa diri, beradaptasi dan mengakrabkan diri,” tutup ibu satu anak ini.