From the Abyss to the Stage: Kisah Syndrama tentang Kelahiran Kembali dan Musik Baru

TrendNews – Single “Berlabuh” merupakan judul lagu pertama dari Band lokal Pontianak Syndrama.

Lagu ini bercerita tentang bagaimana seseorang akhirnya menemukan tempat untuk melabuhkan diri, baik sebagai persinggahan sementara maupun untuk menetap selamanya.

Menariknya, produksi lagu ini dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, hanya dua minggu sebelum dirilis.

Ajir, salah satu personel Syndrama, mengungkapkan bahwa proses produksi yang cepat ini terjadi karena kebetulan semua anggota band memiliki waktu luang.

“Karena mungkin kebetulan pada waktu itu kami memang lagi luang waktu untuk berkegiatan, salah satu indikator produksi bisa selesai cepat,” ujarnya kepada Trendnews, Kamis (8/8).

Syndrama merupakan band bergenre pop modern yang terdiri dari lima personel: Galih (vokal dan gitar), Ajir (gitar dan vokal), Ridla (keyboard dan sequencer), Rio (bass), dan Fathan (drum). Selain “Berlabuh,” mereka juga telah merilis tiga lagu lainnya, yaitu “Muara,” “Teman,” dan “Semeja Berdua.”

Ajir mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Syndrama akan merilis single kelima mereka.

“Akan ada single ke-5 dalam waktu dekat,” tambahnya.

Band ini resmi terbentuk pada 25 November 2022, berawal dari keinginan empat dari lima personelnya yang pernah bermain di band yang sama sebelumnya.

Setelah band lama mereka hiatus karena alasan tertentu, mereka memutuskan untuk membentuk band baru sebagai cara untuk tetap bermain musik.

“Kenapa akhirnya bikin band baru lagi, ya mungkin itu hanya dampak dari kami untuk tidak ingin berhenti main dan ataupun membuat musik aja. Jadi mungkin karena keresahan itu, akhirnya kami bersama menginisiasi untuk membentuk ruang bermain yang baru,” jelas Ajir.

Nama “Syndrama” sendiri dipilih karena merupakan perpaduan dua kata, yaitu syndrome dan drama.

Baca Juga  Konser "Hal Hebat" Ifan Govinda Siap Pikat Hati Penggemar di Zepp Kuala Lumpur

Menurut mereka, nama ini menggambarkan manusia yang terkadang memiliki kecenderungan untuk “berdrama.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *