TrendNews – Agustin Saragih, seorang musisi perempuan asal Desa Betenung, Ketapang, Kalimantan Barat, torehkan prestasinya dengan menghidupkan kembali alat musik tradisional Suku Dayak, Sape.
Kecintaannya pada musik tradisional dimulai sejak masa SMA, saat ia melihat temannya memainkan Sape.
Saat itu ia sudah mulai belajar memainkan alat musik sape bersama teman SMA nya.
Ketertarikannya semakin dalam ketika bertemu seorang alumni di kampus yang juga ahli dalam memainkan alat musik ini.
“Saya sangat menyukai hal-hal yang unik dan tradisional, terutama musik dan tarian Dayak,” kata Agustin ke Trendnews.
Alat musik Sape yang unik dengan suaranya yang indah, lembut dan merdu, menurutnya, mampu menggambarkan kekayaan budaya suku Dayak yang tak ternilai.
Tahun 2022 menjadi titik balik bagi Agustin ketika ia tampil di depan publik untuk pertama kalinya, mengisi acara di resepsi pernikahan teman.
Sejak itu, tawaran tampil di berbagai acara terus mengalir, mulai dari acara mahasiswa, gawai, festival, komunitas, hingga acara-acara besar lainnya di Kalimantan Barat.
Salah satu momen paling berkesan bagi Agustin adalah ketika tampil di acara Gawai di Kabupaten Ketapang, yang dihadiri oleh pejabat daerah, termasuk Bupati, dan disaksikan ribuan orang.
“Ada kebanggaan tersendiri bisa tampil di tempat dimana saya berasal,” ujarnya.
Agustin Saragih merupakan mahasiwi yang berkuliah di Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak, memiliki segudang bakat seperti menyanyi, menari dan modelling.
Agustin juga mendalami bela diri dan pernah menjadi salah satu pasukan pengibar bendera di daerahnya.
Ia mengatakan bahwa sekarang hanya fokus pada dunia musik, karena ingin membawa sape ke internasional.
“Saya fokusnya mau mengembangkan musik sape, dan juga sedang membuat lagu dan kemungkinan rilis dalam waktu dekat, harapan Saya musik sape bisa terkenal hingga tingkat internasional”ujarnya.
Selain aktif di dunia musik tradisional, Agustin juga sedang menyelesaikan kuliahnya dan bekerja di Toyota Auto 2000 Pontianak.