Kampung Melayu BML: Memelihara Kearifan Lokal di Tengah Kota Pontianak

TrendNews – Kampung Melayu BML, yang terletak di tepi Sungai Kapuas dan menjadi jantung Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi titik fokus dalam memelihara warisan budaya dan kearifan lokal.

Sebuah kampung yang memeluk sejarah panjang Suku Melayu sebelum pendirian Kesultanan Pontianak, Kampung Melayu BML menjadi saksi bisu dari perkembangan kota ini.

Dengan sejumlah peninggalan sejarah dan rumah tinggi khas Melayu Sungai Pontianak yang masih berdiri kokoh, kampung ini menawarkan lompatan ke masa lalu yang memukau bagi para pengunjung.

“Kampung Melayu BML adalah perpaduan antara masa lalu yang kaya dan kehidupan kultural yang masih terasa kuat hingga hari ini,” ungkap seorang warga setempat.

Keunikan kulinari khas Melayu, adat istiadat yang terjaga dengan baik, serta tradisi meriam karbit yang monumental, menjadikan kampung ini sebagai magnet bagi para wisatawan yang ingin merasakan kedalaman budaya Kalimantan Barat.

Seni tradisional juga tumbuh subur di Kampung Melayu BML, dengan berbagai sanggar kesenian yang mengajarkan tari, pencak silat, barongsai, hadra, tenun kelengkang, hingga pembuatan batik Melayu.

“Kami berusaha melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya lokal agar tetap hidup dan berkembang,” kata seorang pengelola sanggar.

Atraksi wisata seperti susur sungai Kapuas menggunakan kapal dan perahu wisata, serta aktivitas memancing dengan kano dan sampan tradisional, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung.

Tidak ketinggalan persewaan sepeda wisata, sepeda listrik, dan mobil mini listrik yang memudahkan para wisatawan berkeliling kampung.

Di bidang keamanan, kampung ini berkolaborasi dengan pihak kepolisian dan pokdarwis untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Dengan adanya pos polisi yang tersebar di seluruh area kampung, para wisatawan dapat menjelajahi kampung ini dengan perasaan aman.

Baca Juga  Mellyn: Gapai Sukses dari Konten Kecantikan hingga Duta Kuliner

Kampung Melayu BML juga menampung keberagaman masyarakat dengan adanya berbagai rumah ibadah seperti masjid, surau, gereja, dan wihara/pek kong.

sumber berita: berbagai sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *