Kawasaki ER-6N Jadi Pilihan Favorit untuk Kustomisasi di Batakastem

TrendNews – Kawasaki ER-6N mungkin bisa menjadi pilihan menarik sebagai bahan motor kustom, terutama bagi mereka yang bosan dengan motor ‘batangan’ lain dengan kubikasi 150 atau 250 cc.

Selain bentuknya yang bongsor, moge (motor gede) dengan mesin berkapasitas 650 cc ini memiliki harga sekitar Rp 60 juta hingga Rp 70 juta untuk lansiran tahun 2012, tergantung kondisi motornya.

Batakastem, sebuah rumah motor kustom di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, sering menerima pesanan modifikasi dari bahan Kawasaki ER-6N.

Abraham Simatupang, penggawa bengkel tersebut, menyatakan bahwa kebanyakan konsumen yang datang ke bengkelnya menginginkan motor kustom dengan mesin di atas 250 cc yang harganya terjangkau.

“Bahan motor di atas 250 cc yang reliable, terus enggak rewel dan harganya murah, hitungannya moge murah lah, ya Kawasaki ER-6N atau ER-6F,” ujar pria yang akrab disapa Bram.

Meski Kawasaki ER-6N dan ER-6F memiliki basic yang sama, Bram lebih menyarankan ER-6N untuk dikustom. Hal ini karena tambahan fairing pada Kawasaki ER-6F yang mempersulit proses pengerjaan.

“Misalkan ER-6F kan itu pakai fairing ya, jadi agak lumayan sulit ada pekerjaan tambahan untuk buang bracket si fairing depan ketimbang ER-6N. Harganya juga enggak beda jauh sih sama F sama yang N,” jelas Bram.

Untuk biaya kustomisasi Kawasaki ER-6N atau motor dengan kapasitas mesin 650 cc, Batakastem menawarkan harga mulai Rp 50 juta, tergantung konsep dan tambahan aksesoris aftermarket yang akan digunakan.

“Standarnya di Batakastem untuk motor 650 cc itu untuk konsep yang enggak terlalu susah seperti scrambler, cafe racer, dan tracker, kurang lebih ada di range Rp 50 jutaan lah,” pungkasnya.

Baca Juga  MSI Cyborg 14: Laptop Gaming dengan Harga Terjangkau dan Spesifikasi Mumpuni

Proses pengerjaannya sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 4 bulan tergantung kesulitan konsep motor yang akan digarap.

Lebih lanjut, Bram menjelaskan bahwa umumnya Kawasaki ER-6N yang masuk ke bengkelnya dirombak menjadi motor dengan konsep scrambler.

Alasannya, bentuk sport naked dari ER-6N sangat cocok untuk diaplikasikan dengan konsep tersebut.

“Karena ER-6N peruntukannya untuk jalan jauh atau touring. Nah, dirasa-rasa kalau dikonversi ke scrambler posturnya enggak berubah jauh, ibarat kata kayak ganti baju lah gitu,” tutup Bram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *