Pesona Vespa Klasik: Dari Italia ke Pontianak, Merajut Kebersamaan dan Kebebasan

TrendNews – Vespa, skuter legendaris pertama kali diluncurkan di Italia pada tahun 1946, terus memikat hati para penggemar otomotif di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Kendaraan roda dua yang dikenal dengan desain elegan dan fungsional ini telah menjadi simbol gaya hidup dan kebebasan selama beberapa dekade.

Vespa tidak hanya dikenal dengan desain klasiknya yang menawan, tetapi juga dengan teknologi yang terus berkembang.

Di Indonesia, komunitas pecinta Vespa tumbuh subur. Klub-klub Vespa kerap mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari touring hingga pameran dan restorasi.

Para anggota komunitas ini sering berbagi tips perawatan dan berburu suku cadang asli untuk menjaga keaslian skuter mereka.

Tidak jarang, Vespa klasik dipandang sebagai simbol kebersamaan dan persahabatan di kalangan para penggemarnya.

Merawat Vespa klasik memerlukan perhatian khusus. Banyak bengkel khusus Vespa yang menawarkan jasa restorasi dan perawatan, memastikan skuter ini tetap dalam kondisi prima.

Para pemilik Vespa klasik sering kali melakukan perbaikan dan pengecatan ulang untuk menjaga tampilan dan performa skuter mereka tetap optimal.

Vespa klasik adalah lebih dari sekadar kendaraan. Ia merupakan bagian dari sejarah dan budaya otomotif yang terus hidup hingga hari ini.

Dengan pesonanya yang abadi, Vespa klasik terus menjadi ikon yang menginspirasi dan memikat hati generasi demi generasi.

Bagi banyak orang, Vespa adalah simbol kebebasan, kreativitas, dan semangat komunitas yang tak lekang oleh waktu.

Rian Darmawan, penggemar Vespa klasik asal Pontianak, menceritakan pengalamannya.

“Vespa memiliki harga yang sangat terjangkau, tapi itu dulu. Kalau sekarang, harga Vespa sudah mahal karena banyak penggemar dari semua kalangan,” ungkap Rian saat diwawancarai TrendNews, Sabtu (1/6).

Sejak SMA, Rian sudah memiliki kegemaran pada Vespa. “Pertama kali suka sejak SMA, tetapi baru bisa membeli pada Tahun 2006, yaitu Vespa Sprint Tahun 1973,” jelasnya.

Baca Juga  Perjalanan Lucky: Bawa Semangat Modifikasi Motor dari Singkawang ke Kancah Nasional

Dalam garasinya sekarang, ia memiliki Vespa tertua Tahun 1979 dan termuda Tahun 2001.

Beberapa Vespa didapat dengan membelinya dari rongsokan dan dibangun kembali secara perlahan, sementara lainnya dibeli dalam kondisi siap pakai dan biasa digunakan untuk touring.

Harga Vespa klasik bervariasi, menurut Rian, bisa didapatkan dari Rp. 25 Juta hingga Rp. 75 Juta.

“Untuk sparepart dan onderdil, masih banyak tersedia di Pontianak, dan bengkel masih banyak yang mau mengerjakan Vespa tersebut,” tambahnya.

Di Pontianak, terdapat komunitas bernama Vespa Lovers Borneo yang mewadahi banyak klub.

Meski Rian tidak resmi bergabung atau terdaftar di klub, Ia cukup mengenal teman-teman sesama hobi Vespa agar informasi lebih mudah didapatkan.

Touring paling jauh yang pernah dilakukan Rian bersama kawan sehobi adalah ke negara Brunei Darussalam dan Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

“Alhamdulillah, istri mendukung dengan hobi Vespa saya, malah sering ikut touring bareng jadi proses perizinan jadi lebih mudah,” tutup Rian dengan senyum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *